CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

MY POSTS

Musik atau Agama?

Oleh :  Dhesyarmani Putri Rothschildi
           XI IPA 6 / 10
 SMA Negeri 1 Giri Banyuwangi

Antara Acara Musik dan Syiar Agama
Ilmu agama adalah gerbang menuju kehidupan yang layak di akhirat kelak, yang bisa menentukan kita masuk surga atau neraka dari Allah swt. Ilmu agama juga merupakan bekal di dunia, jika kita tidak mempunyai dasar agama yang kuat maka kita akan mudah terjerumus dalam kehidupan yang tidak baik. Oleh karena itu, ilmu agama sangat penting untuk pedoman kehidupan kita sebagai umat muslim di dunia.
Namun, faktanya sekarang  orang-orang khususnya remaja di Indonesia lebih menggandrungi acara musik daripada gaungan ayat-ayat suci al-quran dalam acara syiar agama. Mengapa demikian? Nah itu yang menjadi pertanyaan dibenak kita semua.Apa mungkin mereka lebih senang mendengar idola mereka menghibur walaupun dengan cara yang terkadang tidak mendidik, daripada mereka mendengar alunan merdu ayat suci Al-quran, cara-cara mereka agar selalu dekat dengan Allah, dan lain sebagainya. Atau apakah mereka sudah mulai lupa dengan Tuhan mereka? Mereka sudah mulai lupa, bahwa yang seharusnya mereka idolakan itu adalah Tuhan mereka yaitu Allah, bukan para penghibur itu.Padahal ilmu agama yang diajarkan melalui acara syiar keagamaan sangat penting manfaatnya untuk kita semua baik di dunia maupun kehidupan akhirat kelak.Ilmu agama juga dapat menentukan kualitas diri seseorang.
Para orang tua mulai khawatir dengan apa yang terjadi kepada anak-anak mereka, sebagai orang tua memang sudah sewajarnya prihatin dengan apa yang terjadi di zaman sekarang ini, harusnya para remaja lebih mengutamakan acara-acara syiar agama itu, karena mereka hidup untuk selalu  taat pada Allah swt. Otomatis jika mereka lebih senang menonton acara musik sejenis itu, mereka akan terlarut dalam acara itu dan lupa akan kewajiban yang harus mereka jalankan. Padahal sudah banyak program sekolah juga yang mengadakan kegiatan sejenis ini untuk meningkatkan keimanan para remaja, seperti pada saat acara Maulid Nabi Muhammad SAW atau acara isra’ mi’raj. Namun semua itu terasa tidak berarti karena pada saat acara dilangsungkan banyak para remaja yang tidak hadir, atau walaupun hadir tetap saja kurang bisa menghargai dengan diadakannya acara tersebut. Nah dari contoh seperti itu saja, sudah bisa disimpulkan bahwa keinginan remaja untuk menyenangi berbagai acara keagamaan sudah sangat berkurang. Coba kita lihat saat sekolah mengadakan acara musik yang mendatangkan artis idola, pasti semua bersemangat untuk duduk di depan menyaksikan pertunjukkan musik tersebut. Banyak pihak yang menilai ini merupakan kemunduran iman para remaja, tapi ada juga yang menilai ini hanya refreshing bagi para remaja yang tidak akan berdampak selanjutnya, ya semua merupakan spekulasi dari semua pihak yang berusaha memecahkan persoalan ini.
Jangan berpikiran atau meyakini beberapa opini dari sekelompok orang yang mengatakan bahwa ilmu agama itu tidak penting untuk dipelajari karena kita bisa mempelajari sendiri di rumah dan tidak membutuhkan acara syiar agama yang ditayangkan di televisi atau diperdengarkan melalui radio. Padahal belum tentu kita sempat meluangkan waktu untuk mempelajari itu semua, karena dengan aktivitas yang begitu padat ini saja kadang kita semua lupa akan kewajiban yang kita jalankan khususnya para remaja yang pasti lebih banyak waktu untuk bermain-main. Lantas sudah benarkah kita beranggapan bahwa acara musik itu lebih baik daripada syiar agama? Tentu saja tidak karena ilmu agama yang ditayangkan melalui syiar di televisi harus lebih diprioritaskan sebagai bekal utama kita nanti.Ya bolehlah kita menonton atau menikmati acara-acara musik seperti itu, tapi bukan malah menjadikan kita maniak acara musik seperti beberapa remaja yang selalu hadir dalam suatu acara musik yang diadakan setiap hari selama beberapa jam, pasti saat acara itu berlangsung mereka akan melupakan segala sesuatu diluar yang menyangkut dengan acara tersebut, yang jelas saja tidak memberikan manfaat lebih pada diri mereka. Berbeda jika saat kita mendengarkan acara syiar keagamaan yang jelas banyak memberi manfaat pada diri kita, jika kita ikut mendengarkan saja kita pasti akan mendapat pahala dari Allah swt, belum lagi ketentraman di hati yang kita dapatkan saat mendengarkan acara sejenis itu.
Kontrol Para Remaja
Saat terjadi peristiwa seperti itu, siapa yang harus disalahkan? Apa pihak penyelenggara? Tentu saja tidak, mereka hanya bertugas menyelenggarakan, seharusnya kita sebagai para remaja harus mempunyai kontrol diri masing-masing, jangan sampai apa yang seharusnya dapat memberi manfaat bagi kita malah kita tinggalkan, demi sesuatu yang terkadang tidak memberi manfaat untuk kita. Peran orang tua juga penting disini untuk mengarahkan anak-anaknya agar bisa menonton atau mempelajari sesuatu yang bermanfaat untuk diri mereka, karena kita sebagai remaja juga kadang “lepas kontrol” jika sudah merasakan enjoy dengan apa yang dinikmati, nah disitu lah peran orang tua sangat dibutuhkan dan sangat berpengaruh untuk kita para remaja.
Beberapa tips untuk mengatasi permasalahan tersebut :
-          Berikan pengertian bahwa anak/remaja harus mencintai kegiatan keagamaan sejenis itu.
-          Lalu ajak anak/remaja untuk mengikuti acara syiar keagaaman sejenis itu.
-          Damping anak/remaja saat mengikuti acara tersebut.
-          Saat memberi pengertian tentang pentingnya acara keagamaan seperti itu, jangan terlalu dominan. Berikan anak/remaja kebebasan untuk berpendapat agar mereka juga nyaman dan mudah mencerna apa yang kita tujukan.

Nah jika sudah menjalankan beberapa tips tersebut, niscaya anak/remaja akan mengubah pola pemikiran mereka, yang sebelumnya lebih mencintai acara musik daripada syiar agama, menjadi lebih mengimbangi keduanya bahkan lebih mencintai syiar agama daripada acara musik yang biasa mereka tonton dan dengar sebelumnya. Dan semua itu tentunya akan berdampak positif untuk diri para remaja ini kedepannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar